ARTICLE AD BOX
Kejadian pertama terjadi di Banjar Dinas Gunung Ina, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, sekitar pukul 08:30 Wita. Pohon Intaran dengan diameter 80 centimeter tumbang dan menimpa rumah semi permanen milik Luh Sartining. Kejadian itu menyebabkan korban mengalami kerugian sebesar Rp 15 juta.
Kejadian kedua terjadi di Banjar Dinas Abasan, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, sekitar pukul 11.45 Wita. Pohon Alpukat tumbang dan menimpa atap dapur milik Kadek Suijana, menyebabkan kerugian sebesar Rp 3 juta
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menyampaikan, pihaknya telah melakukan asesmen di dua lokasi bencana tersebut. "Tidak ada korban jiwa dalam kedua kejadian tersebut. Tim TRC-PB telah melaksanakan penanganan,” kata dia dikonfirmasi, Selasa (10/12).
Disisi lain, cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Buleleng, selama sepekan pertama Desember 2024 memicu puluhan kejadian bencana. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, tercatat sebanyak 46 kejadian bencana terjadi dalam periode ini. Kejadian tersebut didominasi oleh pohon tumbang, banjir, tanah longsor, hingga kerusakan infrastruktur lainnya.
“Beberapa wilayah seperti di Kecamatan Busungbiu, Banjar, Sukasada, dan Tejakula mengalami curah hujan dengan intensitas tinggi yang melebihi ambang batas normal. Wilayah-wilayah tersebut menjadi zona yang harus diwaspadai terhadap potensi banjir dan tanah longsor,” ujar Ariadi.
Untuk mengantisipasi risiko bencana yang lebih besar, BPBD Buleleng bersama instansi terkait telah melakukan berbagai langkah pencegahan, seperti sosialisasi kepada masyarakat, pemangkasan pohon di jalur rawan, serta menyiagakan personel dan peralatan penanggulangan bencana.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk terus memperbarui informasi cuaca dari BMKG dan menghindari aktivitas di lokasi rawan bencana saat hujan deras,” tandasnya.7 mzk