ARTICLE AD BOX
Karya yang disajikan menyelami batas-batas visual yang intuitif, serupa perjalanan imersif di antara realitas alternatif, makhluk-makhluk hibrid, dan lanskap psikologis.
Pendiri Sawidji & Co, Dian Dewi Reich, dalam tulisan di katalog pameran menyebut karya-karya Made Kaek dan Arwin Hidayat mengajak masuk ke alam mereka masing-masing. Di mana unsur organik dan surreal menjadi hidup melalui citra yang bermuatan.
“Sebuah perjalanan introspektif ke dalam alam bawah sadar, menawarkan kesempatan untuk mengeksplorasi aspek-aspek tersembunyi dalam kesadaran,” kata Dewi, Senin (16/12). Judul pameran ini mungkin menimbulkan asosiasi dengan kehancuran, kontras, atau sesuatu yang tidak diinginkan dan berbahaya.
Pameran ‘Tabrak’ mewujudkan hasil perpaduan antara lanskap psikologis intuitif Kaek dan Hidayat. Dalam tabrakan kreatif mereka, dualitas makna terungkap. “Yang satu membentuk identitas individu yang jelas, karakter yang merefleksikan konstruksi kemanusiaan kita, sementara yang satunya menghancurkan semuanya,” jelas Dewi.
Dia menegaskan ‘Tabrak’ dalam konteks ini bukanlah peristiwa kekerasan, melainkan penggabungan dua pemikiran kreatif yang membawa ke dalam psikologis manusia yang berbeda. 7 nvi