ARTICLE AD BOX
Memasuki penyelenggaraan ke-13, festival ini mengusung tema ‘Warna-warni Pandawa’ yang mencerminkan geliat usaha Desa Adat Kutuh dalam mengusung konsep Social Base Development. Tahun ini, festival tersebut menargetkan kunjungan hingga 110 ribu orang.
Direktur Utama BUMDA Kutuh, Ni Luh Hepi Wiradani, menjelaskan kegiatan ini diinisiasi oleh Desa Adat Kutuh. “Sebagai salah satu festival akhir tahun di Bali, Pandawa Festival kami laksanakan untuk mendukung pariwisata Bali. Kami selalu melibatkan masyarakat untuk festival ini demi kesejahteraan masyarakat itu sendiri,” ujarnya pada Rabu (25/12) sore.
Selain menjadi ajang promosi pariwisata, Hepy menjelaskan festival ini bertujuan memberdayakan masyarakat lokal, khususnya di bidang seni budaya dan UMKM. Festival ini terselenggara atas kerja sama antara pemerintah desa dan desa adat, yang memberi kepercayaan kepada BUMDA Kutuh sebagai pengelola.
Beragam kegiatan menarik, lanjut Hepy, akan memeriahkan festival ini, di antaranya aksi peduli lingkungan berupa bersih-bersih pantai, workshop penanggulangan bencana alam dan tsunami, serta kegiatan olahraga seperti sepeda santai. “Rute sepeda santai dimulai dari Gunung Payung Cultural Park, melintasi tebing Tanah Barak, hingga area Pantai Pandawa,” tuturnya.
Untuk mengisi liburan sekolah, festival ini juga menggelar berbagai perlombaan seperti lomba menggambar, mewarnai, dan fashion show. Selain itu, terdapat lomba memancing dengan berbagai kategori.
Dalam rangka menyambut tahun baru 2025 sekaligus memperingati ulang tahun ke-10 BUMDA Kutuh, malam puncak akan dimeriahkan oleh artis pop Bali dan pesta kembang api. Pelaksanaan festival ini diperkirakan menelan dana sekitar Rp 1,4 miliar.
“Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyelenggaraan festival ini karena keterbatasan kami. Namun, kami tetap optimis bahwa kegiatan ini dapat berjalan sukses dengan target kunjungan sebanyak 110 ribu orang,” harap Hepy.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Pandawa Festival XIII. Dalam sambutannya mewakili Penjabat (PJ) Gubernur Bali, dia menyoroti pentingnya sinergi antara desa dinas dan desa adat dalam menyelenggarakan acara tersebut.
“Saya memberikan apresiasi yang luar biasa atas adanya acara Pandawa Festival. Kerja sama antara desa dinas dan desa adat seperti ini jarang terjadi. Mohon festival ini bisa dirawat agar ke depannya nanti festival ini bisa berlangsung seterusnya dan berguna bagi kita semua,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan harapan agar Pandawa Festival dapat menjadi ajang yang terus membawa manfaat, tidak hanya untuk masyarakat lokal tetapi juga dalam mendukung sektor pariwisata Bali secara luas. “Selamat untuk kegiatan Festival Pandawa XIII. Semoga Tuhan memberkati kita semua,” ucap Sugiartha. 7 ol3