ARTICLE AD BOX
Kepala Sekolah (Kasek) SMA Negeri 1 Denpasar yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Kota Denpasar, Made Rida MPd menyampaikan sekolahnya telah melakukan persiapan sebelum kick off MBG secara nasional, Senin (6/1) lalu.
“Kita sudah menyediakan tempat makanan, tempat cuci tangan, dan menyiapkan rencana waktu di sela-sela istirahat,” ujar Rida, Jumat (10/1). Rida mengatakan pihak Korem 163/Wirasatya sempat melakukan pendataan ke sekolah. SMAN 1 Denpasar saat ini memiliki 1.540 siswa. Meski demikian, belum ada info terkait kapan pelaksanaan MBG di Kota Denpasar khususnya pada jenjang SMA. Menurut Rida, siswanya sangat antusias menunggu realisasi MBG di sekolah. Meski demikian, kesan dari siswa tentunya harus menunggu program MBG telah dilaksanakan di sekolah.
Kasek SMAN 1 Denpasar, Made Rida MPd. –SURYADI
“Siswa oke oke saja, tapi karena mereka belum menikmati makanannya baru bisa berkomentar,” jelas Rida. Seperti diketahui, program MBG di Bali telah dimulai secara bertahap di Kabupaten Jembrana pada, Senin (6/1). Pelaksanaannya terbatas menyasar siswa SD dan SMP di Kecamatan Negara. Untuk tahap awal ini, program MBG di Gumi Makepung menyentuh sebanyak 3.109 siswa di 15 sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum menerima juknis pelaksanaan MBG. Adapun MBG di Kabupaten Jembrana dikoordinir Kodim 1617/Jembrana. Ngurah Boy mengatakan pelaksanaan MBG di Bali akan dilakukan secara bertahap. Keputusan Jembrana menjadi wilayah pertama, berasal dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang mendapat mandat melaksanakan program inisiasi Presiden Prabowo Subianto.
“Mungkin ada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari pemerintah pusat kenapa Jembrana dipilih untuk memulai duluan,” tambahnya. Ngurah Boy menyatakan bahwa pihaknya belum menerima konfirmasi lebih lanjut mengenai target pelaksanaan program MBG di seluruh Bali. Meski demikian, pada prinsipnya sekolah di Bali sudah siap mengikuti program MBG. “Tentu harus dihitung dulu berapa titik yang menjadi sasaran sekolah, apakah itu jenjang SD, SMP, SMA, SMK, atau SLB. Kalau sudah ada perhitungan, kami akan menyesuaikan,” ujarnya.
Sementara ujicoba makan bergizi gratis (MBG) digelar di SMA PGRI Amlapura dan SMK PGRI Amlapura di Jalan Sudirman Amlapura, Jumat (10/1) pukul 10.00 Wita. Dalam pelaksanaan MBG ini melibatkan 184 siswa di SMA-SMK PGRI Amlapura terdiri atas 144 siswa SMA dan 40 siswa SMK.
Pantauan di lokasi, siswa terbagi di 5 ruangan, setelah makan dibagikan ketua kelas masing-masing memimpin doa kemudian langsung makan. Dandim 1623/Karangasem Letkol Czi Ryan Yustian menyaksikan langsung pelaksanaan MBG ini bersama Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta, Kadis Kesehatan I Gusti Bagus Putra Pertama, Plt Asisten III I Wayan Ardika, Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BPOM Denpasar Ni Putu Ekayani, Kapolsek Karangasem Kompol Made Dayendra, Kasek SMK PGRI I Ketut Sutarsa, Kasek SMA PGRI I Ketut Jelantik, dan petugas lainnya.
Para siswa pun terlihat antusias menyantap makanan yang disediakan. Kemudian Dandim Letkol Ryan menanyakan kepada siswa mengenai rasa masakan untuk hari pertama dan dijawab enak oleh para siswa. Menu makanan hari pertama, tahu, ayam, sayur wortel, dan nasi. Dandim Letkol Ryan memaparkan untuk sementara baru mengoperasikan satu dapur dengan kapasitas untuk 3.000 siswa. Sasaran ke depan siswa PAUD (pendidikan anak usia dini), SD, SMP, SMA dan SMK se-Karangasem. Sehingga tiap kecamatan memerlukan minimal 3 dapur umum.
Selanjutnya menyasar ibu-ibu hamil dengan satu kemasan masakan seharga Rp 10.000. "Rencananya nanti, Senin hingga Jumat semua siswa dapat program MBG," kata Dandim Letkol Ryan. Sehingga lanjut Dandim Letkol Ryan untuk seluruh siswa tidak perlu bawa bekal untuk uang belanja di sekolah. "Uang bekal bisa ditabung," tambahnya. Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BPOM Denpasar Ni Putu Ekayani mengatakan makanan untuk siswa yang disuguhkan sehat dan aman dikonsumsi. "Makanan kemasan yang disajikan telah berisi izin edar jangan khawatir," jelas Ekayani meyakinkan di hadapan siswa. Kadiskes Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama juga mengatakan makanan yang disajikan itu sesuai petunjuk teknis, telah memenuhi standar makanan bergizi. "Kami telah pantau mulai dari mengolah makanan, sehingga makanan yang disiapkan, sesuai standar," kata Gusti Pertama. Nantinya akan membentuk tim pengawasan pangan agar makan disuguhkan benar-benar layak dikonsumsi, guna menghindari terjadinya keracunan makanan. 7 adi, k16