ARTICLE AD BOX
Ketua Sekaa Teruna (ST) Satya Dharma Kerti, Putu Artha, menyampaikan bahwa turnamen ini menjadi kegiatan akhir masa kepengurusannya. “Turnamen Ceki #2 merupakan program terakhir kami. Sebelumnya, kami menggelar turnamen perdana di akhir tahun 2022 saat awal kepengurusan saya,” ujar Putu Artha.
Menurut Putu Artha, kegiatan ini diikuti hampir 500 peserta dengan sistem kupon. “Hari pertama digunakan untuk babak penyisihan. Pada 7 Desember 2024, peserta akan diseleksi untuk masuk babak perempat final, semifinal, dan final yang digelar pada 8 Desember 2024,” jelasnya.
Turnamen ini bertujuan untuk mempererat hubungan antarwarga, sesuai tema yang diusung, Ngeraket Nyama. “Kami ingin kegiatan ini menjadi momen kebersamaan, tidak hanya untuk warga Sesetan tetapi juga masyarakat luar yang turut diundang,” tambah Putu Artha.
Ceki, sebagai olahraga tradisional, memiliki nilai kebersamaan yang khas dalam tradisi Bali. Permainan ini sering dimainkan saat megebagan di rumah duka dan mekemit di pura. “Selain itu, kami berharap kegiatan ini mendorong para pemuda-pemudi untuk bekerja sama dalam satu tim dan tetap bertanggung jawab,” kata Putu Artha.
Dalam turnamen ini, setiap peserta membeli kupon seharga Rp50.000. Kupon digunakan untuk satu sesi permainan berdurasi 30 menit, dengan pemenang ditentukan berdasarkan perolehan nilai tertinggi.
Acara ini juga menghadirkan sejumlah tokoh masyarakat, termasuk Wakil Wali Kota Denpasar, anggota DPRD Bali Ni Wayan Sari Galung, anggota DPRD Kota Denpasar Anak Agung Istri Paramita Dewi, I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Luh Putu Mamas Lestari, dan Putu Melati Purbaningrat Yo.
Turnamen Ceki #2 diharapkan menjadi ajang melestarikan budaya sekaligus mempererat solidaritas di antara masyarakat. *m03